Paroh Januari ini, berlangsung pameran wisata Vakantiebeurs di Jaarbeurs Utrecht Belanda. Inilah tempat para calon wisman memulai liburannya. Seperti biasanya Indonesia juga memiliki stand untuk menarik calon wisatawan dengan segala cara.
Tarik Publik
Pameran wisata digelar 15-19 Januari 2014 ini, menjadi ajang promosi bagi negara-negara peserta. Para pengunjung ingin melihat dari dekat, tawaran sektor wisata untuk musim liburan 2014 ini. Turki, Jerman, Belanda, Indonesia dan lainnya menjadikan lima hari ini sebagai ajang unjuk kelebihan menarik publik datang ke negara mereka.
Nonton video promo makanan Indonesia di bawah ini bikin mulut ngiler dan lidah bergoyang, tapi fakta berbeda.
Dibesar-besarkan
Indonesia, sejak dua tahun ini menggunakan khasanah kuliner Nusantara sebagai kojonya. Tapi apakah yang ditampilkan dan dibesar-besarkan di film itu benar-benar ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara)? Bagaimana para turis bisa menemukan makanan yang diagung-agungkan itu jika di jalanan dan pasar-pasar Indonesia kebanyakan adalah produk instan dan sachet saja?
Thailand Lebih
Tahun 2013, Indonesia tidak masuk top 25 daftar tempat wisata favorite. Hasil penelitian yang menyakitkan. Thailand dan Kamboja saja masuk, tapi Indonesia tidak ada di sana.
Pameran wisata digelar 15-19 Januari 2014 ini, menjadi ajang promosi bagi negara-negara peserta. Para pengunjung ingin melihat dari dekat, tawaran sektor wisata untuk musim liburan 2014 ini. Turki, Jerman, Belanda, Indonesia dan lainnya menjadikan lima hari ini sebagai ajang unjuk kelebihan menarik publik datang ke negara mereka.
Nonton video promo makanan Indonesia di bawah ini bikin mulut ngiler dan lidah bergoyang, tapi fakta berbeda.
Dibesar-besarkan
Indonesia, sejak dua tahun ini menggunakan khasanah kuliner Nusantara sebagai kojonya. Tapi apakah yang ditampilkan dan dibesar-besarkan di film itu benar-benar ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara)? Bagaimana para turis bisa menemukan makanan yang diagung-agungkan itu jika di jalanan dan pasar-pasar Indonesia kebanyakan adalah produk instan dan sachet saja?
Thailand Lebih
Tahun 2013, Indonesia tidak masuk top 25 daftar tempat wisata favorite. Hasil penelitian yang menyakitkan. Thailand dan Kamboja saja masuk, tapi Indonesia tidak ada di sana.
Serbalanda melihat, Indonesia, dengan segala permasalahan dalam negeri, sangat sulit bisa bersaing dengan negara-negara lain.
Masalah Utama
Masalah yang paling besar adalah keamanan dan kenyamanan. Bagaimana bisa menikmati makanan lezat kalau di lapangan mendapati: Korupsi, Macet, Banjir, Kebakaran Hutan, Turis Keracunan di Bali, Orang Mati Karena Minuman Oplosan?
Kemana Senyum Pepsodent?
Dahulu kala, Indonesia dikenal dengan keramahan dan senyum yang aduhai. Tapi Serbalanda sudah 10 tahun jarang menemukan itu. Bisa difahami karena:
Bagaimana masyarakat pedesaan bisa tersenyum lebar kalau para wakil di parlemen menghamburkan kepercayaan dan uang negara?
Bagaimana penduduk bisa ramah kepada wisatawan yang datang kalau dalam benak mereka digelayuti masalah harga tabung gas yang melambung tinggi?
Masalah Utama
Masalah yang paling besar adalah keamanan dan kenyamanan. Bagaimana bisa menikmati makanan lezat kalau di lapangan mendapati: Korupsi, Macet, Banjir, Kebakaran Hutan, Turis Keracunan di Bali, Orang Mati Karena Minuman Oplosan?
Kemana Senyum Pepsodent?
Dahulu kala, Indonesia dikenal dengan keramahan dan senyum yang aduhai. Tapi Serbalanda sudah 10 tahun jarang menemukan itu. Bisa difahami karena:
Bagaimana masyarakat pedesaan bisa tersenyum lebar kalau para wakil di parlemen menghamburkan kepercayaan dan uang negara?
Bagaimana penduduk bisa ramah kepada wisatawan yang datang kalau dalam benak mereka digelayuti masalah harga tabung gas yang melambung tinggi?
Pekerjaan Rumah
Banyak PR bagi bangsa Indonesia untuk bisa bersaing di pasar pariwisata. Dimulai dari fakta di lapangan. Untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat luas.
Perlu sosialisasi bahwa luapan wisatawan, juga menguntungkan penduduk. Masyarakat harus diajak dan dikasih bukti bahwa hasil pariwisata bisa dinikmati bersama, tidak dirampok oleh para pejabat. (baca: Dikorupsi.)
Banyak PR bagi bangsa Indonesia untuk bisa bersaing di pasar pariwisata. Dimulai dari fakta di lapangan. Untuk itu diperlukan kesadaran masyarakat luas.
Perlu sosialisasi bahwa luapan wisatawan, juga menguntungkan penduduk. Masyarakat harus diajak dan dikasih bukti bahwa hasil pariwisata bisa dinikmati bersama, tidak dirampok oleh para pejabat. (baca: Dikorupsi.)
0 Tanggapan:
Posting Komentar