Belanda terkesan iseng dan kurang kerjaan. Kulit kerang diamati, jumlah domba saja dihitung. Indonesia tetap lebih hebat.
Serbalanda dibuat bingung oleh ulah lembaga Belanda yang selalu merilis jumlah benda yang ada di negeri ini. Kelahiran, kematian, jumlah kodok, ikan, perceraian. Detiiil sekali. Sampai dibuat grafik dan lainnya.
Biro Statistik
Lembaga itu namanya CBS (Centraal Bureau voor de Statistiek) mereka mendata segala macam hal yang terbang, yang berenang atau yang berjalan kaki. Yang berkaki empat, dua, sampai yang hanya berkaki satu saja dilaporkan.
Baru-baru ini di media Belanda muncul judul lucu. "Jumlah Peternakan Domba, di Belanda Menurun."
Haha.. untuk apa jumlah peternakan domba kok sampai dilaporkan? Kita kan perlu: Satenya. Ada domba kita sate, tidak ada domba ya impor. Gitu aja kok repot, nda..Nda. Yang penting kita bisa makan Sate atau Gulai. Sukur-sukur dapat Gulai Rudal.
Domba Turun
Dalam berita itu disebutkan bahwa: Jumlah peternakan domba di Belanda menurun hampir sepertiga pada tahun 2014. Tahun 2000 jumlah perusahaan yang memelihara domba sebanyak 17.500. Mereka tercengang, lho empat tahun kemudian di 2014 jumlah perusahaannya kok menjadi 12.000 saja. Demikian lapor Centraal Bureau voor de Statistiek (CBS).
"Jumlah dombanya juga menurun. Tahun 2000 lalu jumlahnya masih 1,3 juta, tahun ini kok menurun menjadi kurang dari satu juta," kata laporan itu. Belanda ini bagaimana sih, lho kan disate? Ya berkurang dong.
Oke lah mungkin penghitungan itu bisa bermanfaat bagi ekonomi, ekologi, perternakan, lingkungan hidup dll. Tapi sudah lah, jangan diumumkan ke publik yang sebenarnya lebih tertarik pada sate atau gule.
Indonesia Cerdas
Serbalanda menilai Indonesia punya pemecahan yang berbeda soal hewan. Contoh Sapi. Ketika kekurangan sapi, dan wilayah Indonesia "yang luas" kekurangan lahan ya ambil sapi impor. Tidak usah ngurusi dan tangan gak usah bau tai sapi, sudah dapat sapi gemuk-gemuk dari Australi. Rendang dan Empal mak nyuss segera tersaji.
Indonesia Hebat!
Kembali soal berhitung. Orang Londo kurang mampu menghitung mahluk halus yang tidak kasat mata. Indonesia lebih jago dari Belanda. Kita bisa menghitung jumlah hantu. Di kuburan, di rumah tua sampai yang masuk ke dalam badan tetangga bisa dihitung. Kamera TV Indonesia bisa menangkap penampakannya. Kita lebih hebat kan?!