2014/09/17

Orang Maroko Suka Indonesia


Sabtu 13 September 2014, berlangsung festival budaya di Utrecht. Acara yang dimotori Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Utrecht itu berlangsung meriah. Publik berkenalan dengan keragaman budaya Indonesia. Bagian I. Orang Maroko Suka Indonesia.



Eka Tanjung dari Serbalanda datang sebagai pengunjung di festival tari, lagu dan kuliner di Overvecht di Utrecht Utara. Didukung cuaca yang cerah, pertunjukan itu menyedot banyak pengunjung. Serbalanda menghitung antara 200 sampai 300 orang penonton dan peserta.


Acara sudah mulai ramai dengan berbagai workshop sejak pagi. Belajar membuat layang-layang,  memasak dan banyak lainnya.
Acara bertajuk "Utrecht Indonesian Day 2014" itu berlangsung terahir kali dua tahun silam. 



Belajar dari sebelumnya yang dibanjiri banyak pengunjung, maka tahun ini memilih lokasi yang lebih luas pelataran untuk parkir, stands makanan dan cukup luas untuk melepaskan layang-layang.

Ketika memasuki pelataran Theater Stefanus, indra cicip dan penciuman pengunjung sudah dihadang berbagai makanan khas Indonesia dari Risoles, Pastei, Tahu Isi, Cendol Durian, Rendang sampai Sate Padang. Aroma makanan membuat para pengunjung jadi berat untuk melangkah masuk ke gedung yang di dalamnya menyajikan berbagai pertunjukkan. 




Tarian daerah dari Sabang sampai Merauke, muncul silih berganti dipandu dua MC wanita yang tampil segar. Satu berbadan sedang dan satu lagi tinggi semampai, sekitar 180 cm. MC yang juga dari kalangan mahasiswa ini membawa hidup suasana dengan mengajak publik berinteraksi. 




Hadir pula pada acara itu Dubes RI untuk Negeri Belanda, Retno Marsudi. Dalam kata sambutannya kepada publik di Utrecht, ia menyebutkan bahwa Indonesia kaya. Kaya budaya, tari, lagu, sumber alam dan kaya keragaman kuliner. "Cukup Banyak Alasan untuk Datang ke Indonesia," uangkapnya kepada publik.

Pengunjung bukan saja orang Indonesia atau Belanda yang punya ikatan dengan Indonesia. Di sana tampak pula para migran dari Maroko, Afrika, Turki dan juga Belanda. 

Mereka suka Indonesia.
Eka Tanjung melihat beberapa orang yang datang dengan mengendus-enduskan hidung. Sambil bibir dimanyunkan ke depan, seorang bapak menarik napas dari hidungnya yang super panjang itu. Ia seraya berguman. "Het ruikt lekker zeg. Wat is dat dan allemaal?"  "Aromanya enak sekali, apa saja sih itu?"

Ungkapan pembukaan itu biasanya dilanjutkan dengan beli makanan. Identitas Indonesia juga diminati oleh orang asing. Seperti Said, pria Maroko 50 tahun yang tinggal tidak jauh dari lokasi.

Pria yang berpenampilan rapi ini datang dan duduk di samping Eka Tanjung yang sudah lebih dulu mengambil tempat di bangku kayu yang tersedia di pelataran.  Dengan mata merem melek, Eka m
enikmati Tahu Gejrot, seakan dia lupa mertua. Kenikmatannya sesaat terganggu oleh sosok pria yang muncul dengan tangan kiri memegang bak Siomay hangat dan tangan kanan menggenggam gelas jernih berisi Cendol Durian yang dingin. 

Penganan itu baru saja dia beli dari stand di acara ini. Di antara jari tengah dan telunjuknya masih bersarang melintang sebatang rokok lintingan yang sudah bengkok. Rokok itu akhirnya dia buang karena terlanjur gepeng dan basah oleh embun Es Durian. 


Setelah dia coba nyalakan dengan menghisap dalam-dalam dan gagal mengeluarkan asap, akhirnya dia lempar batang rokok itu ke tanah. Sepatu hitamnya tidak ketinggalan menyusul dengan menghujamkan solnya di atas batang rokok yang sudah tidak berdaya itu. Mungkin untuk memastikan apinya sudah benar-benar mati.


Tangan kanannya melayang tegas ke arah Eka Tanjung sambil menyebutkan namanya Said, dan dia tinggal hanya 150 meter dari lokasi. Kepalan tangannya terasa keras, seperti layaknya orang-orang di Belanda. Lebih dari itu sisa aroma rokok juga tegas tertular ke tangan wartawan Serbalanda yang sedang menikmati Tahu Gejrot.

Said mengatakan bahwa dirinya sering dikira orang Latin atau orang keturunan Indonesia. "Sering saya dikira berasal dari Indonesia. Dan saya senang dibilang itu, daripada dikelompokkan dengan anak-anak Maroko yang suka nongkrong itu," ungkap pria asal Maroko itu.

Contact

Info Serbalanda

Silakan Menghubungi Whatsapp atau Mengisi Formulir

Kantor:

ALMERE - BELANDA

Jam Buka:

Kami Selalu Siap Dihubungi

WHATSAPP:

+31645003336