Serbalanda punya hobi baru. Tanpa latar belakang pendidikan sejarah, tetapi jadi tertarik dengan foto-foto zaman baheula yang mulai bermunculan di laman situs berbahasa Belanda. Sekitar 800 ribu foto mencari pemiliknya. Mungkin sobat punya opa atau oma yang terrekam di foto? Silakan melacak!
"Bantu kami menemukan pemilik syah, album keluarga ini. Kami sangat membutuhkan bantuan Anda!" demikian tulisan di pameran album foto zaman Hindia Belanda yang dipampang online oleh museum Tropen di Amsterdam.
 |
| Sebuah Pawai di Solo. |
Het Tropenmuseum mencari pemilik syah dari 300an album keluarga di zaman Hindia Belanda. Serbalanda juga melihat beberapa foto kesebelasan sepak bola, sekolah guru tingkat atas, Hogere Kweekschool (HKS) di Bandung. Foto tim sepak bola ini menunjukkan bahwa sejak tahun 1923 orang-orang Indonesia sudah mengenal sepak bola.
 |
| Tim Sepak bola HKS Bandung 1923 |
Bahasa Belanda
Wajah-wajah pemain di tim ini juga bisa dikenali dengan baik. Jadi kalau sobat tahu salah satu dari pemain ini, bisa memberikan infonya dalam kotak komentar di bawah setiap foto. Sayang sekali penjelasannya hanya dalam bahasa Belanda. Padahal dalam foto itu banyak pula orang pribumi Indonesia.
Bahasa Indonesia
Kalau sobat mengenali wajah dalam foto di salah satu album, silakan menyampaikan komentarnya di bawah tulisan ini dengan menyertakan link fotonya. Serbalanda bersedia mengalihbahasakan ke Bahasa Belanda dan menyampaikan ke pihak Tropenmuseum atau organisator pelacakan ini.
Hanya Online
Mengingat foto-foto ini sudah tua, maka album aslinya tidak bisa dipertontonkan ke publik. Foto-foto hanya bisa disaksikan lewat internet atau bisa di lihat di komputer Tropenmuseum atau KIT (Koninklijk Instituut voor de Tropen)
Asal Usul
Saat tulisan ini diturunkan, sudah sembilan album kembali ke keluarga pemilik syahnya. Album ini tertinggal di Hindia Belanda ketika ribuan warga keturunan Hindia Belanda harus meninggalkan Indonesia, saat perang antara tahun 1945-1949.
 |
| Lokasi Pengambilan Foto |
Tentara Belanda dan pekerja Palang Merah mengumpulkan album foto itu dan menyerahkan lebih 1000 album ke Museum Tropen pada tahun 1948. Banyak keluarga di Belanda yang akhirnya menemukan kembali album kenangan mereka.
Ratusan album masih tersisa tanpa tuan. Akhirnya dipublikasikan secara online ini "Foto Cari Tuan". Dan sejauh ini sudah sembilan album kembali ke pemilik syahnya.
Dengan bantuan sobat, mungkin bisa menemukan lebih banyak keluarga pemilik album-album ini. Selamat melacak..!
Bi Etty sesepuh saya, Facebooker tertua warga Indonesia pasti senang dengan foto-foto kenangan ini. Mangga Wilujeng ibu!
0 Tanggapan:
Posting Komentar