__

|SERBALANDA|

|SAHABAT BERWISATA DI EROPA|

Home Private dan Paket Tour Obyek Wisata Eropa Hubungi Kami

Service Kami

Supir Santun

dengan senang hati, kami menemani kawan jalan-jalan di Eropa

Read More

Private Tour

Kami siap mengantar wisatawan berkunjung ke tempat tujuan sesuai keinginan. Pelayanan dengan penuh keramahan dan kenyamanan.

Read More

Paket Tour

Kami menawarkan wisata Open Trip di Eropa dengan kendaraan yang nyaman dan perjalanan yang menyenangkan.

Read More

Syarat dan Ketentuan

Aturan main untuk pemesanan, pembayaran dan pengiriman.

Read More

Berita Hangat

2015/07/15

Jangan Bawa Benda iki Pulang Kampung

Jangan Bawa Benda iki Pulang Kampung

Sebagian besar kita akan menjalani hari-hari sekitar Idul Fitri di kampung halaman. Momentum berada di tempat yang menyimpan kenangan indah masa kecil, jangan sampai dicemari kebiasaan buruk dari kota!


Belakangan ini banyak yang secara sadar maupun tidak sadar, mempunyai kebiasaan buruk. Menggunakan Smart Phone sepanjang hari untuk bermain dan bermedia sosial. Bahkan puasa Ramadan terasa lebih enteng karena ngabuburit tidak lagi jalan ke luar kampung, tetapi ber-FB dan kawan-kawan. Tahu-tahu sudah Magrib lagi. Eka Tanjung memohon kawan-kawan agar tidak membawa kebiasaan buruk selama ini ke kampung halaman.
Sudah kebablasan!
Bukan saja yang menimpa diri Anda saja.. tetapi sudah menimpa anak-anak kita. Mereka sudah kecanduan berat dengan games di tablets. Bermula dari pembiaraan anak bisa anteng main sendirian. Sampai akhirnya sekarang anak menikmati tablets sampai sudah sulit dihentikan. Mata mereka mulai rabun dan konsentrasi mulai buyar.
Wisata
Belakangan ini penulis mengamati di tempat-tempat wisata yang indah seperti di Giethoorn. Anak-anak kecil sudah tidak tertarik lagi dengan pemandangan indah yang ditawarkan sekeliling, mereka duduk di perahu dengan kepala tunduk ke bawah dan tangan memegang smat-phone.
Ya Allah.. apakah dunia memang sudah selebar jangkauan jempol tangan saja?
Kok ini anak-anak sudah tidak tertarik pada lingkungan. Penulis tidak menuduh semua anak remaja melakukan itu. Masih ada juga yang waras, mau bersosialisasi dan berkomunikasi dengan sesama manusia. Tapi jumlah yang doyan peranti moderen itu makin hari makin meningkat.
Bicara Dengan Pohon
Dahulu di SMA Negeri I Cianjur, penulis punya kawan yang memiiki kebiasaan aneh. Dia mengucilkan diri dan tidak terlalu bisa bergaul dengan rekan-rekan di kelasnya. Hobbynya aneh, saat istirahat dia senang menyendiri dan mendatangi pohon di pekarangan sekolah SMA Cianjur yang luas itu, satu per satu. Pemandangan itu aneh bagi mayoritas kami anak-anak di sekolah. Teman ini sering menyendiri dan berbicara dengan pohon. Dia terkucilkan karena ‘nyeleneh’.
Sekarang Makin Banyak
Nah fakta sekarang ini hampir sama dengan teman di zaman SMA itu. Anak-anak banyak yang menyendiri, secara lahirian berkumpul tapi secara mental menyendiri. Dan mereka berkomunikasi tidak dengan pohon tetapi dengansmart phone atau tablets. Kalau dahulu teman SMA ini melakukan sendirian bicara dengan pohon. Sekarang mayoritas yang bicara dengan ‘pohon.’
Kakek di Kampung
Nah kalau sekarang ini bahayanya, sebagian besar berbicara dengan benda dan yang ingin bersosialisasi hanya beberapa orang saja, minoritas. Eka Tanjung sudah bisa membayangkan saja bahwa nanti kakek-nenek di kampung menjadi kebingungan ketika disuguhi pemandangan baru pada cucu-cucu mereka.
Pertaruhan
Kakek ingin berbincang dengan cucuknya, tetapi yang diajak ngobrol pikirannya malah ngelantur, sedang berada di dunia lain. Ketika belum ada smart-phone yang penuh dengan mainan saja, kita merasa boring ngobrol dengan kakek-kakek, apalagi sekarang dengan tawaran yang lebih bagus. Akhirnya kakek merasa kecewa dan cucunya merasa terganggu oleh kakek yang kolot. Kakeknya akan mengeluhkan kekesalannya kepada anaknya, ayah atau ibu si anak. Ketika itulah peran krusial kita dipertaruhkan.
Apa yang akan kita lakukan?
  • Merebut tablet dari si anak, dan menyuruhnya untuk mendengar cerita kakek yang diulang-ulang dan membosankan?
  • Membiarkan anak tetap main dan meminta maaf pada si kakek akan kebiasaan baru anak-anak sekarang?
  • Menyalahkan si kakek yang kuno dan ketinggalan zaman?
  • Atau mempersembahkan satu tablet kepada sang kakek supaya ikutan terjerumus dalam dunia maya?
Saran
Apapun pilihannya adalah keputusan yang berat, kalau harus diambil saat itu. Pasti ada yang dikecewakan. Penulis punya saran yang mungkin masih bisa dilakukan mumpung belum menjadi bubur, nasinya.
Sebelum berangkat Pulang Kampung, semua anggota keluarga berkumpul buat kesepakatan bersama. Liburan selama beberapa hari di kampung halaman itu tidak ada yang membawa Tablets, Smart Phone dan Laptop dan sebangsanya. Hanya cukup membawa satu HP Jadul saja yang bisa dipakai untuk nelepon dan sms-an. Itupun untuk emergency bukan untuk game.
Liburan Menyenangkan
Dengan kesepakatan yang berani itu, maka akan muncul sebuah situasi liburan yang menyenangkan. Lebih hidup dan lebih ‘gayeng’ seperti waktu kita kecil dahulu. Kita sebagai orang tua akan dipaksa mengingat kembali dan mengulang kembali kejadian indah masa lalu.
Indah Tiada Tara
Main petak umpet, mencari jangrik, menggembala kambing, berlari ke bukit, mencari ikan memancing di sungai, bercanda ria dll. Penulis membayangkan hari-hari kebersamaan di kampung kakek itu, akan melekat erat di benak dan hati anak-anak. Kenangan indah itu tidak akan pernah hilang dari ingatan anak-anak. Mereka akan teringat keindahan kampung halaman kita, seperti kita mengenang tempat itu dahulu.
Indahnya tak tertahankan, Insya Allah..
Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin

2015/06/24

Volendam Makin Istimewa Saja!

Volendam Makin Istimewa Saja!

Suasana tradisional akan terasa kental di Volendam, Sabtu dan Minggu ini. Festival khusus untuk warga Volendam, menawarkan pertunjukan menarik. Mereka berpawai dan bersuka ria dengan pakaian adat Volendam. Tidak ada hari lain dimana banyak orang mengenakan pakaian adat, seperti yang selama ini kita lihat hanya di studio-studio foto.

2015/06/11

Cara Murah dan Mudah Mengirim Uang ke Indonesia

Cara Murah dan Mudah Mengirim Uang ke Indonesia

Eka Tanjung sering sekali mendengar pertanyaan dari kawan-kawan Indonesia di Belanda soal pengiriman uang ke Indonesia. Bagaimana caranya mengirim uang euro ke Indonesia dengan nilai tukar yang menguntungkan, namun juga aman? Adakah cara lain selain lewat transfer bank atau Western Union yang mahal itu? Ada:

1. Cara termurah mengirim uang ke Indonesia adalah titip teman yang kebetulan ‘menawarkan diri’ mengantar amplop ke tempat tujuan. Lembaran euro sampai ke tangan kerabat dan bisa ditukar ke Money Changer dengan hasil maksimal.
Macet
Namun demikian cara ini bukan tanpa resiko. Pertama resiko waktu, jika sang kawan yang baik hati tidak langsung mengantar ke tempat tujuan. Dengan kondisi lalu lintas macet, bisa jadi uang baru sepekan kemudian mendarat.

Hilang

Risiko lain “nitip” teman adalah uang hilang di jalan. Entah karena amplopnya jatuh atau tercecer di jalan atau tidak sengaja dibelanjakan oleh sang kawan. Kalau sudah hilang begitu, sulit untuk membuktikannya. Uang hilang pertemanan melayang. Bete kan?!
Perhitungkan pula bahwa membawa uang cash masuk Indonesia ada batas maksimalnya. |Batas Maksimal Bawa Duit Masuk Indonesia.|
2. Alternatif lain adalah kirim lewat temannya teman yang jelas terpercaya. Seperti yang Eka Tanjung pernah tulis di situs Radio Nederland (2010). Melihat pengalaman Budi, si pemilik bisnis jasa pengirim uang ke Indonesia yang murah. Tarifnya hanya € 6 sekali kirim.
Jelang Idul Fitri, arus pengiriman uang dari luar negeri termasuk Belanda ke Indonesia makin deras. Banyak warga Indonesia yang mengirim uang ke sanak keluarga. Mereka mencari jasa pengiriman paling murah untuk memindahkan uang hasil peras keringat ke kampung halaman.
Budi
Celah bisnis ini yang disadari Budi, pria Indonesia yang berdomisili di Belanda sejak 2004. Budi menjalankan bisnis pengiriman uang ke Indonesia ini sejak lima tahun silam. Caranya dengan mengirimkan uang bersama-sama ke Indonesia.
“Sekali kirim, bank minta fee sekitar € 15. Mengapa tidak kita kumpulkan dulu uangnya, lalu dikirim rame-rame? Kan lebih murah,” paparnya kepada Radio Nederland pada tahun 2011.
Bank Mahal
Awalnya dia hanya membantu mengirimkan untuk lima sampai enam orang saja per bulan. Berkat iklan dari mulut ke mulut, akhirnya permintaan semakin banyak. Dan sekarang sekitar 25 orang yang rutin mengirim uang lewat Budi.
“Mulanya hanya iseng saja, karena saya sendiri juga harus rutin kirim uang ke Indonesia. Tapi kok lewat bank, ongkos pengirimannya lumayan tinggi,” kata Budi kepada Eka Tanjung.
KepercayaanSekarang pria dua anak itu menerapkan tarif € 6 sekali kirim. “Peminatnya sekarang semakin banyak. Karena faktor kepercayaan.” Pengguna jasa pengiriman Budi adalah orang-orang Indonesia yang rutin mengirimkan uang ke Indonesia. “Alhamdulillah, kebanyakan puas. Selama ini 95 persen pengiriman sampai ke rekening tujuan dalam dua atau tiga hari.”
Budi memang tidak omong kosong. Eka Tanjung sudah beberapa kali mengirim uang ke kampung untuk kebutuhan berobat orang tua. Tanpa ada masalah uang cepat sampai di tempat tujuan. Sejak awal pengiriman di Belanda, Budi sudah memaparkan jumlah uang yang akan diterima di Indonesia. Dan jumlah yang dia janjikan sampai dengan selamat. Sudah beberapa kali.
3. Sejak sekitar tahun 2014 lalu, di Belanda sudah hadir jasa pengiriman uang ke Indonesia dan sebaliknya pengiriman dari Indonesia ke Belanda. Euro ke Rupiah dan Rupiah ke Euro. Jasa ini dikelola oleh BNI Belanda dan Surichange. Mengenai caranya, Eka Tanjung masih belum punya pengalaman.
Untuk info lebih jauh bisa mengirimkan pesan ke penulis atau email ke:



Links menarik:

2015/05/13

Penginapan Murah dan Memuaskan di Amsterdam

Penginapan Murah dan Memuaskan di Amsterdam



Serbalanda sejak 2014 lalu menawarkan jasa mediasi penginapan murah atau Budget B&B. Sang penginap dan penampung merasa puas. Setelah sukses di tahun lalu, tahun ini giliran Ria si mahasiswi yang memberi nilai positif.

Harga penginapan dirasakan sangat murah, oleh Ria mahasiswi Indonesia yang menempuh pendidikan di Tallinn University of Technology, Estonia.  Ria bersama satu teman kuliah menginap di rumah seorang wanita warga Indonesia di Amsterdam. Kepada Serbalanda, Ria mengirimkan pesan, mengenai harga 15 euro semalam:
“Sangat membantu buat budget mahasiswa seperti kami ini. Terima kasih atas bantuannya Serbalanda. Responnya sangat cepat.”
Ria sudah cukup lama mencari penginapan di Amsterdam, tapi harga hostel saja masih di kisaran € 50,- per orang permalam. Sampai akhirnya Ria menemukan informasi lewat Group Backpaker Dunia, tulisan tentang B&B murah di Serbalanda.
“Kami sudah searching hostel untuk tanggal 10 sampai 11 Mei akan tetapi kebanyakan hostel di Amsterdam harganya lebih dari 50 euro. Bagi kami, mahasiswa, harga tersebut terlalu mahal. Bisakah kami meminta bantuan untuk penginapan 1 malam? Budget kami maksimal 15 euro/ person…”
Alhamdulillah atas segala doa dan usaha semuanya, Ria bisa menemukan B&B di Reigersbos Amsterdam. Tentunya dengan harga yang jauh di bawah tarif umum di Amsterdam. Sesuai dengan tujuan mencetuskan ide “Penginapan Murah Meriah di Belanda” Eka Tanjung dari Serbalanda yaitu ingin membantu menemukan tempat menginap.
Sejauh ini permohonan terus bermasukan dan penampung pun kian bertambah.Tentu saja Serbalanda sangat bergembira menerima penawaran ini.
“Pak Eka, saya ada appartement kecil. Lokasi 2 menit saja dari Stasion Metro menuju Stadion Ajax. Restoran Halal jaraknya hanya tiga menit jalan kaki. Saya menawarkan tempat tidur khusus untuk wanita yang ingin “discover” Amsterdam.”
Tawaran kebaikan ini langsung disusul dengan perkenalan dan kunjungan ke rumah sang penampung. Tujuan pertama tentu saja menyambung tali silaturohim dan yang kedua melihat kondisi kesiapan dari penginapan itu. Dengan segala puji, ini merupakan salah satu contoh saja dari sekian banyak warga Indonesia di Belanda yang berhati mulia.
“…Pemiliknya juga friendly. Beliau juga berasal dari daerah yang sama dengan saya. Jadi bisa lebih akrab lagi.  Sayangnya kami tidak sempat berfoto bareng dengan pemilik dan keluarga.”
Sebalanda tentu gembira dengan review yang positif ini. Namun demikian, perlu juga menekankan akan azas saling menghormati dan menjaga privacy masing-masing. Dengan cara terus mengkomunikasikan semua perkembangan menuju ke hari-H. Soal harga biasanya tidak menjadi masalah, yang utama adalah komunikasi dalam menjawab pertanyaan dan mencari kejelasan.
Tanjung Kontak
Kami Siap Dihubungi..
LINKS:

2015/05/05

Giethoorn, The Little Venice daya Tarik Baru Wisata Belanda !

Giethoorn, The Little Venice daya Tarik Baru Wisata Belanda !

Pic: Tocka.com.mk

Dunia wisata Belanda terus mencari dan mempromosikan obyek wisata dengan baik. Melihat kebutuhan akan tempat baru menggantikan kawasan populer yang mulai padat seperti Amsterdam, dimunculkan Giethoorn sebagai tempat adem nan sejuk dan bebas polusi. Wisman pun bereksodus ke The Little Venice. 

Giethoorn, pedesaan unique di Belanda di Provinsi Overijssel. Sekarang banyak diminati wisatawan manca negara. Terkhusus dari China. Para pelancong dari Tiongkok yang datang berlibur ke Eropa, menyempatkan ke Belanda. Di Amsterdam berlayar di sepanjang kanal Canal Cruis, Keukenhof lihat Bunga Tulip, Volendam lihat desa nelayan dan berfoto Tradisional, Zaanse Schans untuk menikmati Wind Mills, Kincir Angin.

Tawaran Baru
Giethoorn tampaknya menjadi alternatif baru bagi wisatasan dari Asia dan khususnya dari China. Suasana desa yang sejuk, adem, tenang dan udara segar menjadi tawaran baru bagi wisatawan yang berasal dari kota-kota besar semacam Beijing, Hongkong, Shianghai, Singapura atau mungkin Jakarta dan Surabaya. Giethoorn memiliki parit-parit yang berkelak kelok dan rumah-rumah petani yang terbuat dari jerami.

Belanda Jeli
Dunia wisata Belanda dengan jeli menawarkan obyek baru wisata ini dengan sebutan nama The Little Venice, Venesia Kecil. Sebenarnya keduanya tidak bisa dibandingkan.

Adem Ayem
Dunia wisata Belanda memafaatkan trend baru ini dengan memberi layanan tambahan semacam bahasa dan aksara China dan lainnya. Menurut hikayat sejarah Empu Gandringnya Belanda tempat itu Geithoorn berasal dari kata sambungan dalam bahasa Belanda, "Geiten = Kambing"  " Hoorn = Tanduk"

Konon di bawah tanah tempat itu banyak ditemukan sisa-sisa tanduk Kambing.  Eka Tanjung dari Serbalanda tidak bisa menilai apakah Giethoorn cocok untuk kawan-kawan dari Indonesia.

2015/04/09

Penginapan Murah Meriah di Belanda

Penginapan Murah Meriah di Belanda

Salah satu cost terbesar selama perjalanan ke Eropa adalah penginapan, makan dan transportasi. Serbalanda memiliki tips untuk berhemat soal penginapan.

Penginapan di hotel bintang *** di Amsterdam bisa mencapai € 120 per malam. Apalagi kalau sedang musim liburan atau biasa disebut dengan high season di bulan Juli-Agustus-September dan juga liburan Natal dan Tahun Baru. Bagi kawan yang ingin berhemat di beaya penginapan, ada celah yang bisa dimanfaatkan.

1. Tidur di tempat umum. Jika ingin jadi backpacker sejati bisa saja ‘menginap’ di tempat-tempat umum seperti di ruang tunggu stasion kereta api, bandara atau terminal bis. Banyak remaja atau petualang muda melakukan hal ini.

2. Camping adalah alternatif kedua yang bisa dilakukan jika ingin berhemat. Pesan tempat dan sewa tenda untuk bisa tidur di tempat umum. Mungkin semalam bisa kena € 20 per orang. Kendalanya camping biasanya berlokasi jauh dari perkotaan dan keramaian. Dan masalah keamanan barang menjadi kendala, maklum tenda tidak bisa memberikan perlindungan maksimal.

3. Tidur di rumah kenalan. Banyak warga Indonesia yang berdomisili di kota-kota besar Belanda yang bisa diinapi satu atau dua malam. Namun demikian penulis melihat kesiapan imbal balik jika nanti si kawan melakukan kunjungan balasan. Siapkah kita menerima dan menampungnya kalau kawan melakukan kunjungan balasan? Mengingat kesibukan, hal ini tidak selalu bisa berjalan dengan baik. Hutang budi terus menggelayuti.

4. Alternatif keempat ini adalah pemecahan terbaik. Bed and Breakfast (B&B) di rumah warga Indonesia di Belanda. Eka Tanjung dari Serbalanda mengetahui berbagai alamat kawan Indonesia atau pasangan campur yang bersedia memberikan penginapan dengan imbalan yang tidak mahal untuk standar hargaB&B di Amsterdam dan sekitarnya yang bisa mencapai € 150 permalam. Harga B&B di ‘Warga Serbalanda’, berkisar antara € 15 – € 25 per orang permalam.
Sejauh ini Serbalanda sudah menjalankan usaha mediasi ini kepada kawan dari Indonesia yang liburan atau bersama putranya mengikuti camp & clinic sepakbola di Ajax, Feyenoord, maupun di KNVB di Zeist.

Penginap
Keuntungan dari penginapan di Warga Serbalanda adalah Bahasa Indonesia. Minimal salah satu dari penghuninya bisa berbahasa Indonesia. Kedua, ada kemungkinan menggunakan dapur untuk memasak ringan. Seperti membuat pop-mie atau memasak nasi serta menghangatkan rendang. Hal semacam itu tidak selalu bisa dilakukan di B&B milik orang Belanda. Jika kawan berencana ke Belanda dan ingin memanfaatkan peluang penginapan murah meriah ini di Belanda, silakan menghubungi alamat di bawah ini.


Dan jika kawan domisili di Belanda, berminat gabung menjadi Warga Serbalanda untuk menawarkan penginapan silakan pula mengontak kami. Serbalanda sangat terbuka untuk bisa memediasi dan menyambungkan kawan dengan ‘tamu’ tanpa harus canggung bicara soal uang.  Kami tunggu!

Blog Serbalanda

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Team Serbalanda

Eka Tanjung
CEO
Aslam Hanif
Creative Designer
Supir Santun
Driver Guide
Mercy Vito
Armada

Contact

Info Serbalanda

Silakan Menghubungi Whatsapp atau Mengisi Formulir

Kantor:

ALMERE - BELANDA

Jam Buka:

Kami Selalu Siap Dihubungi

WHATSAPP:

+31645003336