2014/02/07

Pasar Malam Indonesia (PMI) Den Haag Tamat di 2014?

Pasar Malam Indonesia (PMI), pekan Indonesia di Belanda, tampaknya akan menyusul penggagasnya almarhum J.E. Habibie, ke alam baqa. Berbagai indikasi menunjukkan 2014 ini jadi akhir cerita PMI. Selamat Tong-Tong Fair, Anda menang!


Rasanya seperti tidak percaya. No..no.. Dengan air mata merosot di pipi, Serbalanda menangkap berbagai sinyal. Kemungkinan besar Pasar Malam Indonesia, penyambung Indonesia dan Belanda masa sekarang, akan tamat sampai tahun 2014. Episode ke lima tidak sampai terlaksana.

Salah satu indikasinya, tidak ada promo di laman situs KBRI www.indonesia.nl atau di website penyelenggara. www.pasarmalamindonesia.com.  Bahkan di page nya KBRI di Facebook juga tidak menyinggung soal PMI. Yang muncul hanyalah imbauan untuk mensukseskan pemilu 2014. Janggal, karena untuk even segede itu, persiapan promonya harus sudah jauh hari.



Update: 10-02-2014.Pihak KBRI menjelasan bahwa tahun 2014 ini diputuskan untuk tidak menyelenggarakan Pasar Malam Indonesia (PMI). Dengan alasan tahun ini cukup banyak kegiatan lain yang perlu diprioritaskan. 
"KBRI tetap melakukan promosi Indonesia di Belanda. Berpartisipasi di berbagai even-even besar Belanda. Contohnya Vakantiebeurs. Pamerah Liburan, Festival Film dll." 
Bonifasius Herindra, 
Pensosbud KBRI Den Haag kepada Serbalanda menjamin bahwa keputusan ini hanya berlaku tahun 2014 saja. "Untuk kedepannya kami akan membuat konsep baru promosi Indonesia yang lebih menyentuh masyarakat di Belanda dan mewakili keIndonesiaan yang aktual."  Baca lebih jauh di:  Tanpa PMI 2014, Promosi Indonesia Tetap Jalan Terus  


Selain itu Serbalanda juga mendapat info dari sumber yang menyebut, PMI akan dibatalkan karena persiapan yang sudah mepet. Dengan kata lain dead line sudah sangat dekat, sehingga tidak memungkinkan lagi menggelar di bulan April.


Update 7-02-2014:
Berbagai sumber warga Indoneisa di Belanda, menyebutkan bahwa KBRI bagian komunikasi sudah menyampaikan pembatalan PMI untuk tahun 2014 ini. Disebutkan juga penyelenggaraan pemilu yang memakan waktu dan dana, sebagai penyebabnya.

Dubes Berat
Sebuah keputusan yang luar biasa berat dari KBRI di Den Haag. Sekaligus tamparan paling keras bagi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Ibu Retno Marsudi. Beliau harus mengambil keputusan sulit. Tapi dibanding dengan serangkaian kesuksesannya selama memimpin misi diplomasi di Belanda, kegagalan di PMI tidak seberapa.

Simpang Siur
Pertanyaannya sekarang: apakah sudah dipikirkan matang-matang? Apa dampak pencoretan event penting seperti Pasar Malam Indonesia. Sebab biasanya keputusan menghentikan satu edisi, semacam ini bisa mematikan selamanya.  Nama PMI akan hilang, dan kepercayaan publik pun akan tercederai. Sekitar 25 ribu pengunjung bakalan kecewa. Salah satunya penyelenggara "Kontes Miss & Mister Indonesisch"  mau diapakan remaja cantik-cantik dan tampan yang sudah mendaftar itu?



Kecil Tapi Ada
Menurut pandangan Serbalanda, lebih baik PMI dalam bentuk kecil tapi tetap jalan, dari pada tidak ada sama sekali. Selain itu kompetitor, Tong-Tong Fair (TTF) akan tertawa lebay kalau betul PMI bubar.



Bukan rahasia lagi, TTF merasa tersaingi sejak PMI berdiri sendiri tahun 2010. Kalau begini ya, mari kita mengucap bela sungkawa kepada KBRI sebagai soko gurunya PMI yang mampu menggelar Pasar Malam Indonesia sebanyak empat kali. Ya sudah itupun sebuah prestasi. Mampunya memang segitu-gitunya ya.. kita terima saja.

Harapannya semoga pihak KBRI bisa memberikan kepastian secepatnya, agar pihak-pihak terkait yang sudah akan membuat planning bisa menyesuaikan. Tahun ini kita ke Tong Tong Fair saja nonton Malaysia, India dan Keroncong Tugu.

Contact

Info Serbalanda

Silakan Menghubungi Whatsapp atau Mengisi Formulir

Kantor:

ALMERE - BELANDA

Jam Buka:

Kami Selalu Siap Dihubungi

WHATSAPP:

+31645003336