2011/11/14

Belanda Dapat Kado Bekantan dari Singapura

Sebenarnya masyarakat luas di Belanda baru tahun 2011 ini berkenalan dengan kera yang menyandang namanya sendiri 'Kera Belanda' atau "Kethek Londo.' Anehnya binatang ini tidak datang dari Indonesia tapi Singapura!

Taman Kera “de Apenheul” di Apeldoorn mendapat pinjaman tiga ekor monyet bule berhidung besar, Juli 2011. Mencoloknya kera ini tidak berasal dari Indonesia tapi dari Singapura. Mengapa Singapura?

Padahal primata jenis ini hanya hidup di alam pulau Borneo saja dan juga beberapa ekor di kebun binatang negara-negara Asia. Kebun binatang Singapura memilih Apenheul, kata jubir di Belanda karena ingin  berkerjasama untuk melestarikan Bekantan agar tidak punah. Taman kera di Belanda ini dipandang punya kwalitas dan penelitian yang canggih.

Juru bicara Taman Apenheul sangat tertantang untuk merawat kera titipan ini dengan baik. Kera hidung panjang ini dikenal punya selera makan tinggi. Dia hanya mau makan daun segar saja. Jadi Apenheul terpaksa harus menyimpan daun beratus kilo di lemari pendingin, untuk
cadangan musim dingin.

Bekantan dari Singapura ini menjadi perhatian masyarakat Belanda karena penampilannya yang unik, hidung besar dan perut buncit. Tiga lelaki itu semuanya lahir di Kebon Binatang Singapura, dua kakak beradik dan satu saudara tiri yang berasal dari kelompok jomblo.

Djenol menilai keadaan ini sangat menyedihkan, sebab ini kan monyet kita.. kekayaan alam kita? Kenapa tetangga yang kemudian sukses mengembangkannya?

Folklore Bekantan
Ini ada bukti otentik bahwa kera Bekantan benar berasal dari Kalimantan. Aku mendapat penuturan seorang kawan dari Banjarmasin Muhammad Rizky Nugraha.

“Ada folklore yang dipercayai memang benar terjadi oleh warga Banjar. Pulau Kaget, satu-satunya pulau yang ada Bekantan ini, dipercaya dulunya adalah kapal Belanda yang karam. ceritanya, kapal Belanda tersebut mau menyerang kerajaan Banjar.

Pas memasuki Sungai Martapura, ternyata sudah dihadang oleh pejuang Banjar. Karena kalah senjata, para pejuang yang tersisa berdoa kepada Tuhan. Ternyata doa dari pejuang ini dikabulkan, Dan Tuhan pun menenggelamkan kapal Belanda tersebut.



Martapoera te Bandjermasin 1880

Orang-orang Belanda yang di dalamnya pun ikut tenggelam, dan tak lama kapal yang karam tersebut dipenuhi oleh pepohonan dan terbentuk pulau. Dan tanpa ada yang tau, ternyata ada binatang semacam kera yang mempunyai hidung besar, berwarna Orange, dan bermuka besar seperti layaknya orang Belanda. Maka disebutlah Bekantan atau Kera Belanda.

Ini cerita yang dikisahkan oleh nenek saya ketika masih kecil. Dongeng sebelum tidur lah, dan nenek saya mendapat kisah ini dari orang tua beliau. Mengenai benar tidaknya, hanya Tuhan yang tahu.”
djenol-etc.

0 Tanggapan:

Posting Komentar

Contact

Info Serbalanda

Silakan Menghubungi Whatsapp atau Mengisi Formulir

Kantor:

ALMERE - BELANDA

Jam Buka:

Kami Selalu Siap Dihubungi

WHATSAPP:

+31645003336